Selasa, Januari 13, 2009

Gereja : Atmiranda et Amanda

Gereja : Admiranda et Amanda
What does it mean ??

17 Maret 2008 pukul 18.00 WIB (last year n was posted in FS blog) saya menghadiri Ibadah Gabungan GPIB "Effatha" dalam rangka Paskah. Terus terang Ibu saya agak kaget ada angin apa kok tiba-tiba anaknya mau menghadiri Ibadah. Mau tau kenapa …?

Ya selain menghayati minggu-minggu sengsara Yesus Kristus, saya tertarik dengan temanya "Gereja : Admiranda et Amanda"

Ibadah dipimpin oleh Pdt. Jan H. Rapar, Ketua Majelis Jemaat GPIB "Effatha", nah satu hal yang menambah minat saya menghadiri Ibadah ini karena yang memimpin beliau. Jan Hendrik Rapar, Pendeta Senior, Seorang Guru Besar, Ahli Filsafat.

Dengan pengetahuan yang dimilikinya Pdt.Rapar menjelaskan bahwa pada Minggu sengsara Yesus Kristus ini kita diingatkan kembali untuk menghayati kembali sebuah KEMENANGAN yang tidak terjadi secara instan, tetapi melalui sebuah proses yang MELETIHKAN, MENDEBARKAN, MENAKUTKAN, VIA DOLOROSA.
Dalam dunia yang serba instan dimana semua harus bergerak cepat, kita jeda sejenak untuk merefleksi ulang gerak-gerik pelayanan Gereja.

Ekklesia/Gereja yang berarti Persekutuan Umat Percaya yang dipanggil keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib,

Admiranda : dikagumi

Amanda : dicintai, indah

Maka dari penjelasan Pdt. Rapar dapat disimpulkan bahwa "Ekklesia Atmiranda et Amanda" berarti : Keberadaan Gereja harus dikagumi dan dicintai oleh lingkungan sekitarnya sehingga dapat menjadi berkat.

Sabtu, Januari 10, 2009

Malam Minggu

Malam ini malam minggu, malam yang bagi sebagian besar orang senantiasa dinanti-natikan.
Tidak hanya bagi mereka yang mempunyai pasangan, yang tanpa pasangan dan bermodalkan teman-teman atau mungkin yang sendirian juga menanti malam minggu..

Budaya malam minggu ialah malam yang identik dengan canda, tawa, hura-hura
Kencan, nonton, makan, minum, mungkin one night stand, yang penting keceriaan di hati.

Namun tentu saja tidak semua orang menikmati malam minggu.
Ada mereka yang dalam kesedihan menyendiri di dalam sepi, ada yang karena perekonomian tersisih tidak bisa menikmatinya, ada pula yang karena alasan yang tidak masuk akal mungkin mengharamkan malam minggu.

Bagaimana dengan kamu, adakah kamu menikmat malam minggu ini kawan?

Berantem lagi, lagi-lagi berantem

Lagi-lagi kamu berantem, hampir setiap hari enggak sama aking yah sama si chille kadang si babah juga kamu hajar. Kenapa sih kamu tidak bisa akur dengan mereka, kamu selalu iri. Seperti hari Rabu malam kemarin, hari kan sudah malam eh kamu malah bikin ribut, bikin tentangga jengkel. Rabu malam habis berantem eh Kamis pagi kamu berantem lagi.

Mungkin karena kamu garong, jadi (katanya) udah kodrat kamu hobi berantem. Padahal kalau sama aku, mamah dan orang-orang rumah kamu baik banget, paling kolokan, tapi kalo kamu ketemu sesama kamu yang tidak kamu sukai hemm langsung berdiri itu bulu di badan. Terus terang aku sama mamah suka kuatir, takut ada yang benar-benar jengkel sama kamu, takut kamu dipukul sama mereka.

Tapi terus terang walaupun kamu sering banget berantem, kami tetap sayang sama kamu.





Jumat, Januari 09, 2009

Hujan

Hai dunia,

Engkau pasti tahu kalau tadi malam hujan turun menguyur Jakarta. Membuat malam menjadi lebih dingin.

Aku pun ingin hujan menguyur hatiku yang dingin, ya hatiku yang sudah sekian lama kedinginan. Kedinginan yang tidak hanya datang dari satu arah.

Aku iri dengan mereka yang menerima hujan di hatinya, yang bisa membuat mereka bercerita, tersenyum, bercanda dan tertawa lepas.

Tuhan, adakah hujan untuk ku ?

Kamis, Januari 08, 2009

Kopi


Bangun pagi, aku tidak terus mandi, tidak juga mengosok gigi,

Bangun pagi, untuk memacu semangat aku harus membuatmu, wahai engkau bubuk hitam nan wangi.

Yup engkau adalah secangkir kopi, yang rutin ku buat tiap pagi.

Kental dan tidak manis, itulah seleraku....

Engkau tidak hanya kuminum di rumah waktu pagi, siang hari di kantor pun aku membuat dirimu lagi.

Kafeinmu membuat daku menjadi pencandumu, aku menyukaimu.

Slurrrpp....... ahhhh

Nikmatnya dirimu.